Dalam pendesignan header packet ini, diupayakan agar cost/nilai pemrosesan
header menjadi kecil untuk mendukung komunikasi data yang lebih real time. Misalnya,
address awal dan akhir menjadi dibutuhkan pada setiap packet. Sedangkan pada header
IPv4 ketika packet dipecah-pecah, ada field untuk menyimpan urutan antar packet. Namun
field tersebut tidak terpakai ketika packet tidak dipecah-pecah. Header pada Ipv6 terdiri
dari dua jenis, yang pertama, yaitu field yang dibutuhkan oleh setiap packet disebut header
dasar, sedangkan yang kedua yaitu field yang tidak selalu diperlukan pada packet disebut
header ekstensi, dan header ini didifinisikan terpisah dari header dasar. Header dasar selalu
ada pada setiap packet, sedangkan header tambahan hanya jikadiperlukan diselipkan antara
header dasar dengan data. Header tambahan, saat ini didefinisikan selain bagi penggunaan
ketika packet dipecah, juga didefinisikan bagi fungsi sekuriti dan lain-lain. Header
tambahan ini, diletakkan setelah header dasar, jika dibutuhkan beberapa header maka
header ini akan disambungkan berantai dimulai dari header dasar dan berakhir pada data.
Kebijakan allokasi IPv6:
. Regular allocations
. Peering dengan = 3 subTLA (Top Level Aggregator) dan
. Merencanakan untuk menyediakan pelayanan IPv6 tidak lebih dari 12 bulan, atau
. Mempunyai = 40 SLA (Site Level Aggregator) customer.
Bootstrap
. Peering dengan = 3 AS (Autonomous System Number) dan
. Merencanakan untuk menyediakan pelayanan IPv6 tidak lebih dari 12 bulan, atau
. Mempunyai = 40 IPv4 customer, atau
. Mempunyai kemampuan 6bone experience.
Untuk mendapatkan allokasi IPv6 dari Asia Pacific Network Information Center
(APNIC), anda harus mengirimkan permohonan IPv6 menggunakan form
http://www.apnic.net/apnic-bin/ipv6-subtla-request.pl , untuk wilayah Indonesia anda bisa
mengirimkan form permohonan IPv6 yang juga bisa diambil dari homepage APNIC:
http://www.apnic.net/apnic-bin/ipv6-subtla-request.pl , kemudian mengirimkan form
tersebut ke ip-request@apjii.or.id , tapi sebelumnya anda mendaftarkan sebagai anggota
APJII untuk mendapatkan pelayanan ini. Saat ini telah terdapat beberapa vendor yang telah
mendukung IPv6, diantaranya:
1. IPv6 Ready: 3Com, Epilogue, Ericsson/Telebit, IBM, Hitachi, KAME, Nortel, Trumpet
2. Beta Testing: Apple, Cisco, Compaq, HP, Linux community, Sun, Microsoft.
3. Implementing: Bull, BSDI, FreeBSD, Mentat, NovelL,SGI, dan lain sebagainya.
Berdasarkan data dari 6BONE (http://www.6bone.net) saat ini telah terdapat
200 situs yang terdapat di 39 negara yang telah bertarsipasi dalam pengembangan tentang
IPv6 ini, dan terdapat berbagai lembaga yang turut berpartisipasi mengadakan riset
mengenai IPv6 ini, diantaranya adalah: CAIRN, Canarie, CERNET, Chunghawa Telecom,
DANTE, Esnet, Internet2, IPFNET, NTT, Renater, Singren, Sprint, SURFnet, vBNS,
WIDE. IANA sebagai lembaga tertinggi untuk pembagian Internet Resource telah
mengalokasikan IPv6 resource ke 3 Regional Internet Registries (RIR), dengan perincian
sebagai berikut:
1. APNIC : 2001:0200::/23
2. ARIN : 2001:0400::/23
3. RIPE NCC : 2001:0600::/23
Pada saat ini terdapat 3 Regional Internet Registries (RIR) yang telah
mengalokasikan 49 allocate IPv6 dengan perincian sebagai berikut :
1. APNIC telah mengalokasikan 19 allokasi IPv6.
2. RIPE NCC telah mengalokasi 21 allokasi IPv6.
3. ARIN telah mengalokasikan 9 allokasi IPv6.
Untuk mendapatkan status daftar dari allokasi IPv6 oleh Regional Internet
Registries anda bias mendapatkan informasi ini di situs 6Bone (http://www.6bone.net).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar